Teknologi Pembuatan Kecap
Kecap
adalah salah satu produk penyedap masakan yang sudah sangat popular dan sangat
diminati oleh masayarakat Indonesia semenjak dahulu. Di pasaran terdapat dua
jenis kecap berdasarkan cita rasanya yaitu kecap manis dan kecap asin. Pangsa
pasar kecap di Indonesia cukup besar. Selain pasar dalam negeri, potensi pasar
manca negera pun masih terbuka lebar dan masih belum digarap. Di beberapa Negara
seperti India, Bangladesh, dan beberapa Negara lainnya, kecap tidak begitu
familier dan masih sulit mencari produsen nya, hal ini menunjukan bahwa potensi
pasar beberapa Negara masih sangat besar.
Saat ini pasar kecap di Indonesia masih
didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar. Para pelaku usaha industri kecap terdiri
dari perusahaan besar dan home industri. Di Indonesia, produsen besar kecap
yang memiliki pangsa pasar luas antara lain adalah; PT. Heinz ABC dengan
produknya kecap ABC, PT.Unilever dengan nama produknya Kecap Bango, PD Sari
Sedap Indonesia dengan nama produknya Kecap Nasional, PT Indofood Sukses Makmur
dengan nama produknya Kecap Indofood.
Permintaan
produk kecap cukup tinggi, sedangkan pasokan belum mampu menetralisir pasar
sehingga harga kecap di pasaran masih relatif cukup mahal. Hal ini menunjukan
bahwa pasar kecap masih terbuka lebar dan prospektif bagi para pemain baru baik
industri skala rumah tangga maupun skala menengah.
Proses
pembuatan kecap relatif sederhana dan tidak membutuhkan teknologi. Secara umum
proses pembuatan kecap meliputi; sortasi kedelai, perendaman, perebusan,
pendinginan, peragian, fermentasi I, penjemuran, fermentasi II (perendaman dalam
larutan garam 20% minimal 1 bulan), penyaringan, pemberian gula dan bumbu pada
filtrat, perebusan, pengemasan.
Proses fermentasi pada
industri kecap menggunakan jamur Aspergillus sojae atau Aspergillus oryzae.
Mula-mula kedelai difermentasi dengan kapang Aspergillus sp. dan Rhizopus sp.
menjadi semacam tempe kedelai. Kemudian "tempe" ini dikeringkan dan
direndam di dalam larutan garam. Mikroba yang tumbuh pada rendaman kedelai pada
umumnya dari jenis khamir dan bakteri tahan garam, seperti khamir Zygosaccharomyces
dan bakteri susu Lactobacillus. Mikroba ini merombak protein menjadi asam-asam
amino dan komponen rasa dan aroma, serta menghasilkan asam. Kedelai akan
terfermentasi pada larutan dengan kadar garam 15 - 20%.
Kedelai
yang umumnya digunakan untuk pembuatan kecap adalah kedelai hitam. Beberapa
varietas kedelai unggul cocok sebagai bahan baku pembuatan kecap antara lain;
Merapi dan Cikuray dengan kadar protein tinggi (42%), Mallika dengan kadar
protein (37%), Detam-1 dan Detam-2 memiliki kadar protein lebih tinggi (43 –
44,6%) dan bobot biji lebih besar (14 g/100 biji). Detam-1 dan Detam-2 memiliki
potensi hasil 3 – 3,5 ton/ha lebih unggul dibanding varietas Merapi, Cikuray
dan Mallika serta beberapa varietas lain berbiji kuning. Tahapan proses pembuatan
kecap adalah sebagai berikut:
1) Sortasi Kedelai
2) Kedelai yang akan
diproses menjadi kecap disortasi yaitu memisahkan kedelai dari kotoran-kotoran
seperti tanah, batu kecil, daun, batang, kulit kedelai, biji rusak, dan
lain-lain.
3) Perendaman
4) Biji kedelai yang telah
disortasi, direndam dalam air bersih selama kurang lebih 7 jam, kemudian
ditiriskan.
5) Perebusan dan Pendinginan
6) Biji kedelai yang telah
direndam direbus menggunakan tungku kayu bakar atau dengan steam selama 1-2 jam
sampai lunak. Kemudian ditiriskan hingga dingin di atas tampah selama 5-6 jam.
7) Peragian / Inokulasi
8) Biji kedelai yang telah
direbus dan dingin, kemudian ditaburi ragi kecap, aduk sampai rata, kemudian
disimpan selama 3-4 hari hingga ditumbuhi jamur.
9) Perendaman dalam larutan
garam
10)Biji kedelai yang telah
ditumbuhi jamur, kemudian direndam dalam larutan garam dengan konsentrasi 20%
(200 gram garam dalam 1 liter air). Perendaman dilakukan selama kurang lebih
satu bulan. Selama proses perendaman, setiap pagi dijemur dengan panas matahari
dan diaduk-aduk, kemudian sore hari ditutup lagi dan disimpan.
11)Penyaringan
12)Setelah proses perendaman
dalam larutan garam selama 1 bulan, biji kedelai mengalami fermentasi. Langkah
selanjutnya adalah melakukan penyaringan dengan menggunakan saringan lembut atau
kain halus. Sehingga didapatkan filtrat kedelai dan ampasnya dipisahkan.
13)Perebusan II
14)Tambahkan bumbu halus ke
dalam filtrat, tiap 1 liter filtrat ditambahkan 2 Kg gula merah yang telah
dilarutkan dengan air 0,5 liter. Rebus dengan menggunakan tungku sambil
diaduk-aduk hingga mendidih.
15)Pengemasan dan
pasteurisasi
16)Saring kecap dengan kain
halus dan tuang ke dalam botol yang telah disterilkan, kemudian ditutup
menggunakan alat penutup botol. Lakukan sterilisasi dengan meletakkan botol ke
dalam panci berisi air mendidih kurang lebih selama 30 menit.
Komentar
Posting Komentar