Teknologi Pembuatan Minyak Goreng Kelapa





Minyak goreng kelapa saat ini sangat digemari oleh konsumen di Indonesia karena dinilai lebih sehat. Saat ini terdapat aneka produk minyak goreng kelapa di pasaran yang merupakan produksi home industri atau pabrikan.  Permintaan minyak goreng kelapa cukup tinggi, dan harga di pasaran juga cukup menarik berkisar Rp.25.000 -28.000. Tentu hal ini merupakan peluang bisnis yang cukup menjajikan. Sedangkan ketersediaan kelapa di Indonesia cukup melimpah, hampir di seluruh wilayah Indonesia terdapat tanaman kelapa
Proses produksi minyak goreng kelapa relatif mudah dan dapat dilakukan dengan investasi yang tidak terlalu tinggi sehingga dapat dilakukan dalam skala home industri. Minyak goreng kelapa diperoleh dari daging buah kelapa (Cocos nucifera), yang dapat diproses secara kering dan secara basah. Proses pembuatan minyak secara kering dilakukan dengan membuat kopra kemudian dikempa untuk menghasilkan minyak. Proses pembuatan minyak kelapa secara basah dikelompokkan menjadi 2 cara, yaitu proses esktraksi dan proses fermentasi. Cara membuatan minyak kelapa dengan fermentasi akan memberikan beberapa kemudahan, yaitu : tidak boros energi, waktu proses lebih cepat, dan juga produksi dalam skala besar akan sangat menguntungkan.
Kelapa dikenal sebagai tanaman serba guna, karena seluruh bagian tanaman ini bermanfaat bagi kehidupan manusia. Selain sebagai salah satu sumber minyak nabati, tanaman kelapa juga sebagai sumber pendapatan bagi keluarga petani, sebagai sumber devisa negara, penyedia lapangan kerja, pemicu dan pemacu pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru, serta sebagai pendorong tumbuh dan berkembangnya industri hilir berbasis minyak kelapa dan produk ikutannya.
Beberapa jenis kelapa yang bisa Anda gunakan adalah kelapa dalam, kelapa dalam, kelapa hibrida, dan kelapa deres. Kelapa dalam mulai berbuah agak lambat (antara 6-8 tahun), dengan keunggulan antara lain: daging buah tebal dengan kadar minyak yang tinggi, dan lebih tahan terhadap hama dan penyakit. Kelapa hibrida diperoleh dari hasil persilangan antara kelapa varietas genjah dan varietas dalam. Sifat-sifat unggul yang dimiliki kelapa hibrida antara lain: lebih cepat berbuah (sekitar 3-4 tahun setelah tanam), daging buah tebal, keras, dan kandungan minyaknya cukup tinggi.
Produksi minyak kelapa dengan proses fermentasi, merupakan pengganti proses pembuatan minyak kelapa dengan menggunakan panas yang boros energi, dan karena jumlah energi yang tidak terkendali dapat menghasilkan minyak dengan kualitas yang konstan setiap saat, hanya dengan mengatur perbandingan bahan baku dengan ragi atau enzim yang dipergunakan, dan teknologi fermentasi ini dapat dilakukan di rumah.
Minyak kelapa merupakan minyak yang diperoleh dari kopra (daging buah kelapa yang dikeringkan) atau dari perasan santannya. Kandungan minyak pada daging buah kelapa diperkirakan mencapai 30%-35%, atau kandungan minyak dalam kopra mencapai 63%-72%. Minyak kelapa sebagaimana minyak nabati lainnya merupakan senyawa trigliserida yang tersusun atas berbagai asam lemak dan 90% diantaranya merupakan asam lemak jenuh. Selain itu minyak kelapa yang belum dimurnikan juga mengandung sejumlah kecil komponen bukan lemak seperti fosfatida, gum, sterol, tokoferol, asam lemak bebas, dan sedikit protein dan karoten. Sterol berfungsi sebagai stabilizer dalam minyak dan tokoferol sebagai antioksidan.
a. Alat yang diperlukan:
1)      Stoples plastic yang dilubangi dan dihubungkan dengan slang plastik sepanjang 30 cm.
2)      Waskom
3)      Saringan
4)      Gelas ukur
5)      Beker gelas
6)      Timbangan
7)      Thermometer
b. Bahan
1)      Kelapa yang sudah diparut sebayak 1 kg
2)      Air hangat dengan suhu 50-600C
3)      Ragi roti (permifan)
C.  Urutan Proses Pembuatan  Minyak Kelapa Goreng
1)      Pembuatan krim santan
2)      Hal pertama yang harus dilakukan adalah memarut kelapa, proses pemarutan kelapa itu sendiri bisa dilakukan dengan menggunakan tangan atau agar lebih mudah dan efisien bisa menggunakan mesin parut kelapa.
3)      Kelapa yang telah diparut disiram dengan air hangat (suhu 50-600C) sebanyak 1 liter, kemudian diperas hingga diproleh santan sebanyak 1,5 liter. Untuk memproleh hasil yang maksimal, ampas yang diperoleh dapat disiram lagi dengan air hangat sebanyak 0,5 liter, kemudian diperas kembali. Anda juga bisa menggunakan Mesin Pemeras Santan Kelapa Model Ulir.
4)      Santan yang diperoleh dimasukkan kedalam stopels yang telah dihubungkan dengan selang plastik pada bagian dasarnya.
5)      Menutup stoples yang telah berisi santan dengan kertas agar tidak banyak
6)      terkontaminasi, kemudian menyimpan selama 6-12 jam agar terjadi pemisahan antara air dan krim santannya.
7)      Setelah air dan krim santan tampak terpisah. Membuang airnya melalui selang pada bagian dasar stoples, sehingga tertinggal didalam stoples hanya krim santannya saja.
8)      Fermentasi dan inkubasi
9)      Menimbang krim santan yang diperoleh, kemudian menambahkan ragi roti sebayak 0.5 % dari berat krim santan tersebut, kemudian mengaduknya hingga merata.
10)   Menutup dan menyimpan krim santan yang telah dikasih ragi didalam ruang inkubasi dengan suhu 300C selama 24 jam. Selama inkubasi ini proses fermentasi oleh ragi akan berlangsung.
11)   Setelah masa inkubasi mencapai 24 jam, minyak yang terbentuk akan tampak berada dipermukaan. Kemudian memisahkan minyak tersebut dari bahan-bahan lain yang mengendap dibawahnya, kemudian memanaskan selama 10-40 menit.
12)   Setelah itu memasukan minyak dalam stoples
Untuk memperoleh mutu minyak kelapa yang lebih baik, biasanya dilakukan proses pemurnian. Tujuan dari pemurnian adalah untuk menghilangkan kotoran yang larut dalam minyak. Kotoran-kotoran ini dapat berupa larutan atau suspensi koloid dan terdiri dari getah, resin, zat warna, protein, keton, aldehid, dan senyawa-senyawa lain yang menyebabkan rasa yang tidak disukai. Dengan adanya asam lemak jenuh yang cukup tinggi, sebenarnya minyak kelapa sebagai minyak makan mempunyai nilai kesehatan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan minyak sawit atau minyak jagung yang dapat mencegah naiknya kadar kolesterol dalam tubuh kita.

Asam lemak tidak jenuh dan asam lemak bebas akan mudah teroksidasi oleh oksigen di udara. Oleh sebab itu, minyak kelapa yang disimpan terlalu lama akan menjadi getir atau tengik karena terbentuknya macam-macam aldehida dan peroksida. Bau tengik ini dapat dinetralisir dengan menggunakan irisan bawang putih, roti tawar tua, atau irisan kentang. Sebaiknya, minyak disimpan dalam kaleng yang diberi sedikit garam untuk mencegah timbulnya bau tengik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Caracteriztic of Aspergillus niger

Jual Starter Nata De Coco (Bakteri Acetobacter xylinum)

MEDIA POTATO DEXTROSE AGAR (PDA)