Cara Membuat Nata De Soja
Jual Bibit Acetobacter xylinum
087731375234
Nata de soya adalah produk olahan limbah cair industry tahu tempe. Pada umumnya nata diolah dari bahan air kelapa yang dikenal dengan nata de coco yang sudah familier sebagai produk minuman kemasan yang banyaki diminati banyak kalangan. Nata de soya secara umum memiliki karakteristik yang hamper sama dengan nata de coco hanya saja warnanya agak sedikit coklat, namun hal ini dapat dilakukan proses pencucian berulang sehingga menjadi lebih putih. Proses produksi nata de soya menggunakan bakteri Acetobacter xylinum sebagaimana pada proses pembuatan nata de coco. Bahan tambahan pada proses pembuatan nata de soya adalah gula pasir, asam cuka, dan ammonium sulfat / ZA food grade (mutu pangan).
Nata de soya memiliki tekstur yang cukup baik, tidak kalah dengan nata de coco. Kadar seratnya yang cukup tinggi dan memiliki cita rasa yang nikmat sebagai bahan baku minuman instan sehingga nata de soya mampu bersaing dengan nata de coco. Sebagaimana kita ketahui bahwa pasar nata de coco sebagai produk pangan yaitu minuman kemasan dan aneka produk olahan lainnya sangat tinggi baik pasar domestik maupun pasar luar negeri. Permintaan bahan nata oleh pabrik minuman kemasan sangat tinggi per hari mencapai ratusan ton bahan mentah nata berupa lembaran atau potongan. Kebutuhan produk nata yang sangat tinggi tersebut, menjadi peluang bisnis bagi para petani nata untuk bermitra dengan perusahaan besar yang ada di tanah air. Selain sebagai produk pangan, di negara maju seperti Jepang, saat ini nata telah dikembangkan sebagai produk non-pangan yaitu bahan baku elektronik dan komposit baja ringan.
Melihat potensinya yang sangat besar tersebut Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk mengolah aneka limbah pangan menjadi produk nata. Saat ini, di pasaran sudah familier produk nata dari bahan air kelapa (nata de coco), limbah cair olahan kedelai (nata de soya), umbi singkong atau limbah cair pengolahan industri singkong (nata de cassava). Masing-masing produk nata dari bahan baku baku yang berbeda tersebut memiliki aroma khas, tekstur dan tampilan yang sedikit berbeda. Namun, secara umumnya memiliki prospek pasar yang sama besar, meskipun saat ini produk nata de coco lebih familier dan permintaanya paling tinggi.
Proses Produksi Nata De Soya
Limbah cair industri tahu-tempe yang telah didiamkan kurang lebih 2-3 hari (agar pH turun 3-4 sehingga asam), disaring dengan kain kasa agar kotoran-kotoran dan partikel kasar dapat dipisahkan. Media 50 liter limbah cair tahu atau tempe kemudian direbus dengan panci dengan tungku berbahan bakar kayu, ditambahkan ZA food grade 100 gram, gula pasir 200 gram, asam cuka secukupnya sehingga pH 3-4. Langkah selanjutnya adalah proses perebusan tujuannya adalah untuk sterilisasi media. Kemudian dalam keadaan panas larutan dituangkan ke dalam nampan yang sudah disiapkan dengan penutup koran yang telah diikat dengan karet ban. Susun nampan yang telah diisi media larutan tersebut pada rak. Setiap nampan dituangi larutan sebanyak 1,2 – 1,5 liter. Nampan dapat disusun bertingkat 5-10 nampan dengan bersilangan. Setelah dingin kurang lebih 5-7 jam, media larutan dalam nampan tersebut diinokulasi dengan menggunakan bakteri Acetobacter xylnum kurang lebih 10% dari media larutan dalam nampan. Proses fermentasi akan berlangsung 7 – 10 hari. Lakukan pemanenan dan cuci bersih. Tampung nata de soya hasil panen dalam drum plastik yang diisi dengan air. Penyimpanan akan dapat bertahan lama apabila selalu diganti dengan air.
Komentar
Posting Komentar